Sunday, 29 March 2015

Sifat - sifat operasi hitung Penjumlahan,Pengurangan, dan Perkalian

MATERI MATEMATIKA SD : SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG, PENJUMLAHAN, PENGURANGAN DAN PERKALIAN 

 









A.     Sifat-sifat Operasi Hitung    
Sifat Komutatif
      Seperti yang kamu ketahui,sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran untuk lebih jelas perhatikan penjumlahan berikut:
2 + 4 = 6
4 + 2 = 6
Jadi 2 +4 = 4 + 2
Sifat seperti ini disebut sifat komutatif pada penjumlahan sekarang. Contoh perkalian adalah sebagai berikut:
2 x 4 = 8
4 x 2 = 8
Jadi 2 x 4 = 4 x 2
Sifat seperti dinamakan sifat komutatif pada perkalian. Apakah sifat komutatif Berlaku pada pengurangan dan pembagian. Contoh berikut:
a.       2 – 4 = -2 dan 4 – 2 = 2
      Jadi 2 -4 tidak sama dengan 4-2
      Atau 2-4 =  4 – 2
b.      2 : 4 = 0,5 dan 4 : 2 = 2
      Di peroleh bahwa 2:4 tidak sama dengan 4:2 atau 2:4 = 4:2
                  Pada kesempatan kali ini kita akan kembali mengingat dan mempelajari tentang sifat-sifat operasi hitung pada bilangan  bulat di dalam system bilangan kita mengenal beberapa sifat operasi  hitung seperti kmutatif, asosiatif, dan sifat distribusi. Kita juga akan mempelajari beberapa sifat-sifat lain yang dimiliki operasi hitung pada bilangan bulat.
v     Sifat asosiatif
            Pada penjumlahan dan perkalian tiga buah bilangan bulat atau lebih kita juga mengenal sifat asosiatif atau ynag disebut juga  sifat pengelompokkan untuk lebih jelas dapat dilihat contoh berikut.
(3 + 4) + 5 + =7 + 5 = 12
3 ( 4 + 5 + = 3 + 9 + 12
Jadi (3 + 4) + 5 = 3 ( 4 + 5)
Secara umum dapat ditulis
(a+b)+c= a+b+( c )  (sifat asosiatif penjumlahan)
(3 x 4) x 5 = 12 x  5 = 60
3 x ( 4x5)= 3 x 20 = 60
Jadi (3 x 4) x 5=3 x ( 4x5)
Secara umum dapat ditulis (axb) x c = a x ( bxc) (Sifat asosiatif pada perkalian)
v     Sifat distributif
            Selain kedua sifat tersebut di atas masih terdapat satu lagi sifat masih terdapat satu lagi sifat distributif, disebut juga sifat penyebaran. Perhatikan contoh berikut.
3 x ( 4 + 5) =  3 x 9 + 27 dan
(3x4) x (3x5)= 12 + 15 + 27
Ternyata
3 x ( 4 + 5) = (3x4) x (3x5)
Secara umum dapat ditulis
a x (b+c) = (axb) + (axc)
3 x ( 4-5) = 3 x (-1) = -3 dan ternyata 3 x (4-5) = (3x4)- (3x5)
Secara umum dapat ditulis 
a x (b-c) = (axb) – (axc)
sifat diatas disebut sifat distributive perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan.
v     Bilangan Real
            Bilangan memiliki beberapa jenis salah satunya adalah bilangan real materi mengenai bilangan real sifat operasi penjumlahan dan pengurangan perkalian dan pembagian.
v     Penggunaan sifat komutatif dan asosiatif dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan.
      Contoh:
      Hitunglah : 2x7x5
            Jawab : cara 1 : 2x7x5 = 2x5x7 = (2x50x7 = 10x7=70 (Letak 7 ditukar dengan 5 sifat komutatif.
      Cara II 2x7x5 = 7 x 2 x 5= 7 x (2x5) = 7x10=70
      Letak 2 ditukar dengan 7, sifat komutatif).
            Sifat distributive digunakan untuk mempermudah operasi hitung. Perhatikan contoh berikut:
1.      ( 7 x 8 )  + ( 7 x 2 ) = 7 x ( 8 + 2 )
                                    = 7x10
                                    = 70
2.      25 x ( 10-2) = ( 25 x 10 ) – (25x2)
                                    = 250 – 50
                                    = 200
A.      (angka pengali yang sama disatukan, sehingga perhitungan jadi lebih mudah)
B.     ( angka penggali yang sama dipisahkan, sehingga perhitungan jadi lebih mudah)
            Jadi secara umum sifat distribusi dapat dituliskan sebagai berikut:



Ax(b+c)= (axb) (axc)
Ax (b-c) + (axb)-(axc)
 

B.     Pembulatan Bilangan dalam Satuan, Puluhan, dan Ratusan Terdekat
                  Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan pembulatan bilangan baik itu satuan,puluhan atau ratusan terdekat. Pembulatan yang kita lakukan biasanya berguna  untuk mempermudah  kita menentukan hasil operasi hitung.
                  Sebelumnya kita  akan pelajari bagaiman teknik pembutan suatu bilangan.
Ø      Membulatkan bilangan kesatuan terdekat
      Pada pembuatan kesatuan terdekat yang diperhatikan adalah angka persepuluhan

            Jika angka persepuluhnya 1,2,3 dan 4 maka hilangkan. Jika angka per sepuluhnya, 5,6,7,8 dan 9 maka bulatkan menjadi 1
 

Ø      Pembulatan Bilangan ke Ratusan terdekat
            Untuk pembulatan ke ratusan terdekat yang diperhatikan adalah nagka puluhannya. Jika puluhannya kurang dari 50 maka dihilangkan. Jika puluhannya lebih besar atau sama dengan 50 maka dibulatkan menjadi 100.
C.     Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan
Ø      Menafsir hasil penjumlahan
      Menafsir hasil  operasi hitung berarti memperkirakan hasil operasi hitung.
Ø      Penafsiran ke puluhan terdekat
-         penafsiran ke ratusan terdekat
-         penafsiran ribuan terdekat
Ø      Menaksir hasil pengurangan
      Contoh:
      Taksiran ke puluhan terdekat dari 82-26 kira-kira 80 – 30 = 50
      Taksiran ke ratusan terdekat dari 765-243 kira-kira 800-200=600
Ø      Menaksir hasil perkalian
            Penaksiran dapat pula dilakukan dengan terlebih dahulu membulatkan masing-masing bilangan ke tempat yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan.
Ø      Menaksir hasil pembagian
            Demikian pula pada pembagian jika banyak angka-angka. Pada bilangan pembagi dengan bilangan yang dibagi tidak sama, maka masing-masing bilangan dibulatkan ketempat berbeda.
Contoh:
Taksiran dari 324 : 8 kira-kira
Jawab: 324 dibulatkan keratusan terdekat menjadi  300
8 dibulatkan kepuluhan terdekat menjadi 10.
Jadi taksiran dari 324:8 kira-kira 300:10= 30
D.    Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung Dua Bilangan
                  Menaksir dapat diartikan memperkirakan sesuatu dengan cara garis besar dan cepat tanpa perhitungan yang matang dan cermat.
Ada 3 macam  taksiran yaitu:
a.       Taksiran tinggi
            Yaitu dengan cara membulatkan semua suku dalam operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang ada di atasnya, baik ke dalam puluhan, ratusan, atau ribuan.
b.      Taksiran rendah
            Yaitu dengan cara semua suku dalam operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang ada dibawahnya, baik ke dalam puluhan, ratusan atau ribuan
c.       Taksiran yang baik
            Taksiran ini sering digunakan karena hasil taksiran ini hamper mendekati yang sebenarnya, dalam menaksir hasil operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang paling dekat ada di bawah atau di atasnya baik ke dalam puluhan, ratusan dan ribuan.

Sumber : http://ida-zakiyah.blogspot.co.id/2012/04/materi-matematika-sd-sifat-sifat.html

No comments:

Post a Comment