Sunday 29 March 2015

Sifat - sifat operasi hitung Penjumlahan,Pengurangan, dan Perkalian

MATERI MATEMATIKA SD : SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG, PENJUMLAHAN, PENGURANGAN DAN PERKALIAN 

 









A.     Sifat-sifat Operasi Hitung    
Sifat Komutatif
      Seperti yang kamu ketahui,sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran untuk lebih jelas perhatikan penjumlahan berikut:
2 + 4 = 6
4 + 2 = 6
Jadi 2 +4 = 4 + 2
Sifat seperti ini disebut sifat komutatif pada penjumlahan sekarang. Contoh perkalian adalah sebagai berikut:
2 x 4 = 8
4 x 2 = 8
Jadi 2 x 4 = 4 x 2
Sifat seperti dinamakan sifat komutatif pada perkalian. Apakah sifat komutatif Berlaku pada pengurangan dan pembagian. Contoh berikut:
a.       2 – 4 = -2 dan 4 – 2 = 2
      Jadi 2 -4 tidak sama dengan 4-2
      Atau 2-4 =  4 – 2
b.      2 : 4 = 0,5 dan 4 : 2 = 2
      Di peroleh bahwa 2:4 tidak sama dengan 4:2 atau 2:4 = 4:2
                  Pada kesempatan kali ini kita akan kembali mengingat dan mempelajari tentang sifat-sifat operasi hitung pada bilangan  bulat di dalam system bilangan kita mengenal beberapa sifat operasi  hitung seperti kmutatif, asosiatif, dan sifat distribusi. Kita juga akan mempelajari beberapa sifat-sifat lain yang dimiliki operasi hitung pada bilangan bulat.
v     Sifat asosiatif
            Pada penjumlahan dan perkalian tiga buah bilangan bulat atau lebih kita juga mengenal sifat asosiatif atau ynag disebut juga  sifat pengelompokkan untuk lebih jelas dapat dilihat contoh berikut.
(3 + 4) + 5 + =7 + 5 = 12
3 ( 4 + 5 + = 3 + 9 + 12
Jadi (3 + 4) + 5 = 3 ( 4 + 5)
Secara umum dapat ditulis
(a+b)+c= a+b+( c )  (sifat asosiatif penjumlahan)
(3 x 4) x 5 = 12 x  5 = 60
3 x ( 4x5)= 3 x 20 = 60
Jadi (3 x 4) x 5=3 x ( 4x5)
Secara umum dapat ditulis (axb) x c = a x ( bxc) (Sifat asosiatif pada perkalian)
v     Sifat distributif
            Selain kedua sifat tersebut di atas masih terdapat satu lagi sifat masih terdapat satu lagi sifat distributif, disebut juga sifat penyebaran. Perhatikan contoh berikut.
3 x ( 4 + 5) =  3 x 9 + 27 dan
(3x4) x (3x5)= 12 + 15 + 27
Ternyata
3 x ( 4 + 5) = (3x4) x (3x5)
Secara umum dapat ditulis
a x (b+c) = (axb) + (axc)
3 x ( 4-5) = 3 x (-1) = -3 dan ternyata 3 x (4-5) = (3x4)- (3x5)
Secara umum dapat ditulis 
a x (b-c) = (axb) – (axc)
sifat diatas disebut sifat distributive perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan.
v     Bilangan Real
            Bilangan memiliki beberapa jenis salah satunya adalah bilangan real materi mengenai bilangan real sifat operasi penjumlahan dan pengurangan perkalian dan pembagian.
v     Penggunaan sifat komutatif dan asosiatif dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan.
      Contoh:
      Hitunglah : 2x7x5
            Jawab : cara 1 : 2x7x5 = 2x5x7 = (2x50x7 = 10x7=70 (Letak 7 ditukar dengan 5 sifat komutatif.
      Cara II 2x7x5 = 7 x 2 x 5= 7 x (2x5) = 7x10=70
      Letak 2 ditukar dengan 7, sifat komutatif).
            Sifat distributive digunakan untuk mempermudah operasi hitung. Perhatikan contoh berikut:
1.      ( 7 x 8 )  + ( 7 x 2 ) = 7 x ( 8 + 2 )
                                    = 7x10
                                    = 70
2.      25 x ( 10-2) = ( 25 x 10 ) – (25x2)
                                    = 250 – 50
                                    = 200
A.      (angka pengali yang sama disatukan, sehingga perhitungan jadi lebih mudah)
B.     ( angka penggali yang sama dipisahkan, sehingga perhitungan jadi lebih mudah)
            Jadi secara umum sifat distribusi dapat dituliskan sebagai berikut:



Ax(b+c)= (axb) (axc)
Ax (b-c) + (axb)-(axc)
 

B.     Pembulatan Bilangan dalam Satuan, Puluhan, dan Ratusan Terdekat
                  Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan pembulatan bilangan baik itu satuan,puluhan atau ratusan terdekat. Pembulatan yang kita lakukan biasanya berguna  untuk mempermudah  kita menentukan hasil operasi hitung.
                  Sebelumnya kita  akan pelajari bagaiman teknik pembutan suatu bilangan.
Ø      Membulatkan bilangan kesatuan terdekat
      Pada pembuatan kesatuan terdekat yang diperhatikan adalah angka persepuluhan

            Jika angka persepuluhnya 1,2,3 dan 4 maka hilangkan. Jika angka per sepuluhnya, 5,6,7,8 dan 9 maka bulatkan menjadi 1
 

Ø      Pembulatan Bilangan ke Ratusan terdekat
            Untuk pembulatan ke ratusan terdekat yang diperhatikan adalah nagka puluhannya. Jika puluhannya kurang dari 50 maka dihilangkan. Jika puluhannya lebih besar atau sama dengan 50 maka dibulatkan menjadi 100.
C.     Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan
Ø      Menafsir hasil penjumlahan
      Menafsir hasil  operasi hitung berarti memperkirakan hasil operasi hitung.
Ø      Penafsiran ke puluhan terdekat
-         penafsiran ke ratusan terdekat
-         penafsiran ribuan terdekat
Ø      Menaksir hasil pengurangan
      Contoh:
      Taksiran ke puluhan terdekat dari 82-26 kira-kira 80 – 30 = 50
      Taksiran ke ratusan terdekat dari 765-243 kira-kira 800-200=600
Ø      Menaksir hasil perkalian
            Penaksiran dapat pula dilakukan dengan terlebih dahulu membulatkan masing-masing bilangan ke tempat yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan.
Ø      Menaksir hasil pembagian
            Demikian pula pada pembagian jika banyak angka-angka. Pada bilangan pembagi dengan bilangan yang dibagi tidak sama, maka masing-masing bilangan dibulatkan ketempat berbeda.
Contoh:
Taksiran dari 324 : 8 kira-kira
Jawab: 324 dibulatkan keratusan terdekat menjadi  300
8 dibulatkan kepuluhan terdekat menjadi 10.
Jadi taksiran dari 324:8 kira-kira 300:10= 30
D.    Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung Dua Bilangan
                  Menaksir dapat diartikan memperkirakan sesuatu dengan cara garis besar dan cepat tanpa perhitungan yang matang dan cermat.
Ada 3 macam  taksiran yaitu:
a.       Taksiran tinggi
            Yaitu dengan cara membulatkan semua suku dalam operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang ada di atasnya, baik ke dalam puluhan, ratusan, atau ribuan.
b.      Taksiran rendah
            Yaitu dengan cara semua suku dalam operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang ada dibawahnya, baik ke dalam puluhan, ratusan atau ribuan
c.       Taksiran yang baik
            Taksiran ini sering digunakan karena hasil taksiran ini hamper mendekati yang sebenarnya, dalam menaksir hasil operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang paling dekat ada di bawah atau di atasnya baik ke dalam puluhan, ratusan dan ribuan.

Sumber : http://ida-zakiyah.blogspot.co.id/2012/04/materi-matematika-sd-sifat-sifat.html

Monday 9 March 2015

Pengertian dan Jenis kegiatan Ekonomi



1. Definisi Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani ? (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan ? (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnyaekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Beckerdari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagaiekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi? ” The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutamayang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Moneyyang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmuekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Empat aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi. Aspek-aspek tersebut adalah:
>> Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
>> Jenis-jenis analisis ekonomi.
>> Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
>> Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.
Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalanyang bersifat ekonomi...”Apakah yang diartikan dengan kegiatan ekonomi?”
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.
Masalah Pokok Perekonomian: Kekurangan
Masalah kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Kebutuhan Masyarakat
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
• Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
• Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.
Jenis-jenis Barang
1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
2. Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
Faktor-faktor produksi
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1. Tanah dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
2. Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3. Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4. Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
Sifat-sifat Teori Ekonomi
Sifat-sifat umum dari teori-teori di dalam ilmu ekonomi. Setiap teori mempunyai 4 unsur penting berikut:
• Definisi-definisi yang menjelaskandengan sebaik-baiknya variabel-variabel yang sifat-sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut.
• Sejumlah asumsi-asumsi atau pemisalan-pemisalan mengenai keadaan yang harus wujud supaya teori itu berlaku dengan baik.
• Satu atau beberapa hipotesis mengenai sifat-sifat hubungan di antara berbagai variabel yang dibicarakan.
• Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku.
Alat-alat Analisis dalam Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori yang lebih mendalam, matematika dan persamaan matematika memegang peranan yang sangat penting. Di samping itu statistik adalah alat analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.

2. Jenis-Jenis Ekonomi

A. Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Contoh : pabrik batre yang memproduksi batu baterai, tukang mie ayam yang membuat mie yamin, tukang pijet yang memberikan pelayanan jasa pijat dan urut kepada para pelanggannya, dan lain sebagainya.

B. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyebarkan produk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen pemakai. Perusahaan atau perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu, biro iklan, dan lain-lain.

C. Konsumsi
Konsumsi adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen. Perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Contoh konsumsi dalam kehidupan kita sehari-hari seperti membeli jamu tolak angin di toko jamu, pergi ke dokter hewan ketika iguana kita sakit keras, makan di mc d, main dingdong, dan sebagainya.

Sumber : http://putrisukamto.blogspot.co.id/2010/02/definisi-dan-jenis-jenis-ekonomi.html

Tuesday 3 March 2015

RPP PAI Kelas V



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


SD/MI                         :   _______________________
Mata Pelajaran          :   Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester        :   V / 1
Standar Kompetensi :   1.                 Mengartikan Alquran surah pendek pilihan
Kompetensi Dasar     :   1.1          Membaca QS Al Lahab dan Al Kafirun
Alokasi Waktu           :   3 x 35         menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran       :   1.   Siswa dapat membaca QS Al Lahab dan Al Kafirun dengan  harakat  dan makhraj yang benar
2.        Siswa dapat membaca QS Al Lahab dan Al Kafirun dengan  
       menerapkan hukum bacaan (tajwid) yang benar

Karakter siswa yang diharapkan  :  Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ),  Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes ).

Materi Pembelajaran    :                   Surah Al Lahab dan Al Kafirun

Metode Pembelajaran   :       1.         Siswa berlatih membaca Surah Al Lahab dan Al Kafirun dengan
                                                      harakat dan makhraj yang benar
2.       Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temannya  
               membahas
                    hukum bacaan yang ada pada Surah Al Lahab dan Al Kafirun
3.       Siswa berlatih membaca Surah Al Lahab dan Al Kafirun dengan
                   menerapkan hukum bacaan yang benar

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.   Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
F Tadarus bersama surat-surat yang telah dihafal siswa
F Memperkenalkan pengantar tentang asbabun nuzul dari bahan ajar yang akan disampaikan
2.   Kegiatan Inti.      
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Beberapa siswa membaca Surah Al Lahab dan Al Kafirun dan siswa yang lain         mendengarkan
F Siswa membaca Surah Al Lahab dan Al Kafirun secara klasikal, kelompok dan individu sesuai dengan harakat dan makhraj yang benar
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa diperkenalkan hukum bacaan yang ada pada Surah Al Lahab dan Al Kafirun
F Siswa membaca Surah Al Lahab dan Al Kafirun dengan menerapkan hukum bacaan yang ada pada Surah Al Lahab dan Al Kafirun
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.         Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru mengadakan tanya jawab dengan  siswa secara berkelompok dan individu tentang hukum bacaan yang ada pada Surah Al Lahab dan Al Kafirun
F Siswa diminta menulis Surah Al Lahab dan Al Kafirun di buku tugas

Alat / Sumber Belajar:
1.         Alquran (Juz Amma)
2.         Teks lafal Surah Al Lahab dan Al Kafirun di karton atau papan tulis
3.         Kaset/CD tentang Alquran 
4.         Buku Pendidikan Agama Islam.
5.         Buku Tajwid atau buku-buku lain yang relevan
6.         Pengalaman guru
7.         Lingkungan sekitar

Penilaian:
Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Ø  Membaca Surah al Lahab dan Al Kafirun dengan harakat dan makhraj yang benar
Ø  Mengulang-ulang membaca Surah Al lahab dan Al Kafirun dengan harakat dan makhraj yang bena
Tes lisan
Tes lisan
Pelafalan
Pelafalan

Ø  Lafalkan Surah Al Lahab dan Al Kafirun sesuai dengan makhraj dan harakat yang benar!
Ø  Lafalkan Surah Al Lahab dan Al Kafirun dengan  menerapkan hukum bacaan yang ada pada surah tersebut!

1.Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
2.Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Kerjasama



Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama

* aktif  berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1

4
2
1


3. Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Kerjasama
Partisipasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.










CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
v Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial.





Mengetahui,
Kepala SD/MI ………………………




(_______________________)
NIP/NIK : ...........................

…….……..,…………………20…….
Guru Pendidikan Agama Islam




(_______________________)
NIP/NIK : ...........................