Saturday 18 September 2021

 

MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

(MULTI KASUS DI RA USWATUN HASANAH, RA SEJAHTERA DAN RA IZHARUL ULUM DI KABUPATEN BANJAR)

 

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari

Jl. Ahmad Yani Km. 4,5 Banjarmasin Kalimantan Selatan

Email: ferrypadli86@gmail.com

Dosen Pembimbing 1 : Dr. H. Husnul Yaqin, M.Ed

Email: husnulyaqin@uin-antasari.ac.id

Dosen Pembimbung 2 : Dr. H. Hilmi Mizani, M.Ag

 

ABSTRAK

Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan disekolah khususnya pada lembaga jenjang pendidikan anak usia dini (RA) di Kabupaten Banjar adalah dengan mengoptimalkan hubungan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan baik di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera dan RA Izharul Ulum di Kabupaten Banjar. Penelitian ini beranjak dari pengamatan awal penulis bahwa tiga buah lembaga RA yang dalam manejemen humasnya bisa kita kategorikan berhasil dalam mengoptimalkan peran dari humas itu sendiri, seperti RA Uswatun Hasanah yang berada di perkotaan, juga RA Sejahtera yang masuk dalam kategori pinggiran kota dan RA Izharul Ulum yang berada di perdesaan. Bagaimana masing-masing lembaga RA ini dapat berhasil dalam mengelola dengan baik hubungan antara sekolah dengan masyarakat di sekitar lingkungan lembaga mereka semua ini dapat dilihat dari kegiatan dan bentuk kerjasama humas yang mereka jalankan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa manajemen hubungan masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan pada Humas RA Uswatun Hasanah, Humas RA Sejahtera, dan Humas RA Izharul Ulum di Kabupaten Banjar tergambar dalam; 1) Perencanaan Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum disusun oleh waka Humas dengan berkordinasi kepada kepala sekolah, guru-guru dan orang tua murid. Rencana humas RA disusun untuk satu tahun pelajaran yang terbagi dalam dua semester. Rencana disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan dan ketersediaan dana dan sumber daya manusia. Perencanaan  humas selama satu tahun sedikit berbeda antara RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum. Adapun pada umumnya rencana humas terdiri dari menjalin hubungan sekolah dengan warga internal dan eksternal, menjalin hubungan dengan instansi pemerintah, menjalin kerjasama dalam program kelengkapan pendukung sarana prasana. Adapun pada masa Pandemi Covid-19, seperti menjalin hubungan sekolah dengan warga internal, menjalin hubungan sekolah dengan warga eksternal. 2) Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum telah melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tempat dan waktu yang ada. Dalam pelaksanaannya, Humas RA Uswatun Hasanah, Humas RA Sejahtera, dan Humas RA Izharul Ulum sama-sama melibatkan orang-orang yang mampu berkomunikasi dengan baik dan juga menjalin kerja sama terhadap warga sekolah, baik dikalangan internal ataupun dikalangan eksternal. Target dan tujuannya ialah meningkatnya mutu di dalam menjalankan atau memanajemen kependidikan yang ada. 3) Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum telah diawasi semua kegiatannya. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan juga orang-orang yang terlibat di dalam merumuskan kegiatan sebelumnya. Waktu pengawasan di saat melaksanakannya kegiatan-kegiatan yang ada. Pengawasan dilakukan dengan cara menyesuaikan antara rencana yang ada dengan kegiatan yang dilaksanakan. Target dan tujuannya ialah sesuainya kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana awal. 4) Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum telah mengevaluasi semua kegiatannya. Evaluasi dilakukan dengan cara mencermati tahapan-tahapan dari semua kegiatan yang dilaksanakan. Pengevaluasian dilakukan secara bersama-sama dengan orang-orang terkait, seperti kepala sekolah, guru-guru, dan juga orang tua dari siswa. Waktu pengevaluasiannya disaat terselesaikannya kegiatan-kegiatan yang ada.

 

PENDAHULUAN

Selain guru dan kepala sekolah, peranan masyarakat sangat vital terhadap kemajuan dan kelangsungan lembaga pendidikan Islam anak usia dini. Masyarakat harus dilibatkan dalam kegiatan peningkatan mutu dan kualitas sekolah melalui komunikasi. Jika sekolah mampu menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, maka dapat dipastikan bahwa sekolah tersebut dapat lebih maju tanpa suatu kendala apapun, karena masyarakat telah mempercayai sekolah tersebut untuk mendidik anak-anaknya. Sekolah tentunya akan lebih bersinergi dan merasa lebih bersemangat untuk terus meningkatkan manajemen mutu dan kualitas sumber daya siswa di sekolah. Masyarakat dapat memantau perkembangan lembaga tersebut dan memberikan masukan, saran dan dukungan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.   

 

Mc Elreath menyatakan pendapat terkait manajemen humas dikutip oleh Rosady Ruslan yakni::

“Managing public relations means research, plan, and implementing and evaluating of communication activities the organization; from small to big group meetings to international satellite linked press conference, from simple brochures to multimedia national campaigns, from open house to grassroot political campaigns, from service announcement to crisis management”[1]

 

Kemudian ditegaskan kembali pada UU RI No. 20. Th. 2003 Bab XV pasal 54 yang berbunyi:

(1) Masyarakat memiliki peranan penting dalam lingkup pendidikan dibagi menjadi peranan perorangan, keluarga, kelompok, pekerjaan, pengusaha, dan ormas terkait peningkatan mutu pelayanan pendidikan; (2) Masyarakat juga sebagai pengguna hasil pendidikan dan sumber pelaksana; (3) Ketentuan terkait peran masyarakat ada di peraturan pemerintah ayat 1 dan 2.[2]

Berdasarkan pada isi Undang-undang tersebut secara tersurat berpesan kepada sekolah untuk melibatkan dan bekerja sama dengan masyarakat. Mustari menyampaikan pendapat dari buku Manajemen Pendidikan menerangkan bahwasanya humas dengan pendidikan sangat erat keterkaitan antar keduanya bagaikan hubungan antara ayam dengan telur.[3] Masyarakat yang maju disebabkan oleh pendidikan yang berkualitas, sedangkan pendidikan yang bermutu mudah ditemukan dalam masyarakat yang maju. Fungsi sekolah tidak hanya untuk tempat tranfer materi, namun dapat dijadikan sebagai tempat sosial untuk melayani anggota masyarakat terkait bidang pendidikan.

Keberhasilan RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera dan RA Izharul Ulum menjalin kerjasama dengan baik dengan RA yang lain contohnya kerjasama bidang tumbuh kembang anak, pengelolaan sekolah dan kegiatan pendukung pembelajaran. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran ekstra manajemen humas yang berusaha menjaga sebaik mungkin hubungan dengan masyarakat sekitar. RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera dan RA Izharul Ulum, sampai saat ini masih tetap  dipercaya sebagai sekolah primadona diwilayah masing-masing dengan kualitas baik, serta dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan sekolah lainnya bahkan lebih unggul. Berdasarkan paparan tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengambil judul “Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Multi  Kasus di RA Uswatun Hasanah Perwinida, RA Sejahtera Dan RA Izharul Ulum di Kabupaten Banjar ).

 

PEMBAHASAN

1.    Manajemen Humas dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera dan RA Izharul Ulum

a.        Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan sebuah kegiatan mengambil keputusan dari berbagai macam opsi yang terkait sasaran disertai cara merealisasikan di masa mendatang agar berjalan baik, teratur, tidak terlewati dan untuk tercapainya tujuan pendidikan.[4]

Dasar manajemen adalah perencanaan, jika hendak melakukan sesuatu harus direncanakan secara matang dan sistematis dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan dan menjalankan kegiatan sesuai aturan dan menunjang adanya kebermanfaatan dari kegiatan yang hendak dilakukan. Pembuatan rencana sangatlah vital untuk mencegah berbagai hambatan ketika menyelesaikan berbagai masalah.[5]

RA Uswatun Hasanah membuat dua perencanaan yakni perencanaan sebelum pandemi dan perencanaan setelah adanya pandemi Covid-19. Kedua perencanaan ini di buat sesuai dengan SNP yang ada. Perencanaan yang di laksanakan oleh RA Uswatun Hasanah merupakan hasil dari kesepakatan dari berbagai pihak dan telah di koordinasikan dengan jelas kepada pihak-pihak yang di anggap perlu. Perencanaan ini kemudian di komunikasikan kepada orang tua agar seluruh pihak mengerti dan mendukung program yang telah di rencanakan sekolah di kemudian hari dalam peningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di RA Uswatun Hasanah.

RA Uswatun Hasanah senantiasa menjalin hubungan yang erat kepada orang tua siswa terkait perencanaan program sekolah yang akan dilaksanakan. Hubungan yang erat ini akan menimbulkan dampak positif terhadap pelaksanaan program humas ke depannya. Seperti yang dikatakan oleh Effendy mengungkapkan program yang direncanakan humas dilihat dari kegiatan timbal balik antara masyarakat dengan organisasi melalui interaksi dua arah untuk memberikan dukungan dan peningkatan kerjasama demi pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama. Sekolah bersama masyarakat harus mempererat komunikasi dan bekerja bersama-sama untuk menyukseskan berbagai agenda dan program yang ada di sekolah.[6]

Program yang akan dibuat dapat dilaksanakan dengan berpatokan pada pencegahan penularan covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

Perencanaan yang dilakukan oleh RA Uswatun Hasanah tersusun dengan baik dan sistematis serta terkoordinasi secara jelas dan lugas kepada berbagai pihak baik internal maupun eksternal dengan menyesuaikan keadaan pandemi Covid-19 saat ini. Penyesuaian perencanaan ini menuntut RA Uswatun Hasanah untuk bekerja semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas dan berusaha meningkatkan prestasi peserta didik di RA Uswatun Hasanah.

Perencanaan program humas di RA Sejahtera dilaksanakan setiap tahun. Hal ini diharapkan agar pelaksanaannya menjadi optimal. Sehingga setiap kegiatan kehumasan bisa terlaksana dengan baik serta dengan adanya perencanaan yang baik maka pihak humas bisa mengidentifikasi hal-hal yang bisa menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program tersebut.

Perencanaan program humas di RA Sejahtera disusun atas hasil musyawarah yang dipimpin oleh Waka Humas dan pesertanya adalah dewan guru, TU dan perwakilan dari pihak orang tua siswa. Perencanaan program humas yang dirancang oleh RA Sejahtera berlandaskan kepada visi misi RA Sejahtera. Tujuannya agar perencanaan yang telah dirancang lebih terarah dan maksimal untuk mencapai mutu pendidikan di RA Sejahtera.

Alasan tujuan perencanaan disesuaikan dengan visi misi RA Sejahtera karena merujuk kepada misi pokok humas secara garis besar yakni membangun citra positif lembaga kepada berbagai pihak salah satunya masyarakat dengan memaksimalkan komunikasi secara sinergis antara kedua belah pihak dan peningkatan respon dari lembaga kepada masyarakat terkait dinamika penduduk di era milenial dan otonomi ini.[7]

Perencanaan program humas di RA Sejahtera sangatlah baik karena RA Sejahtera mampu menjalin kerjasama dengan Puskesmas terdekat dalam rangka meningkatkan kesehatan guru dan siswa. Selain itu RA Sejahtera senantiasa berkoordinasi dengan Kemenag Kab. Banjar untuk meningkatkan mutu sekolah dan keberhasilan program kerja RA. RA Sejahtera senantiasa melibatkan pihak orang tua siswa untuk membuat perencanaan program humas. Hal ini bertujuan agar hubungan sekolah dengan masyarakat terjalin dengan harmonis.

Sama hal nya dengan perencanaan program humas yang dibuat oleh humas RA Uswatun Hasanah, di RA Sejahtera pun juga menyesuaikan dengan situasi dan keadaan saat ini, yaitu pandemi Covid-19. Pembuatan rancangan kegiatan di RA Sejahtera menyesuaikan keadaan pandemi dan memastikan kegiatan yang dirancang tidak membahayakan kesehatan siswa. Dengan demikian RA Sejahtera merencanakan kegiatan humas dengan memanfaatkan media sosial seperti Whats App dan merencanakan sistem belajar online melalui Zoom. RA Sejahtera untuk bersinergi semaksimal mungkin demi meningkatnya kualitas dan mutu pendidikan di RA Sejahtera. Dengan adanya perencanaan ini, maka masing- masing jangka sudah ditargetkan dan dilaksanakan sesuai kesepakatan lembaga yang bersangkutan.[8]

Sedangkan perencanaan manajemen humas di RA Izahrul Ulum dilaksanakan dengan cukup baik karena melalui beberapa tahapan kegiatan yang teratur, seperti pertemuan rapat untuk menyusun kegiatan dalam satu tahun ajaran, seperti melalui rapat awal tahun maupun rapat bulanan. Kemudian merencanakan kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan dan visi-misi RA Izharul Ulum melalui penelitian yang sudah dilakukan, seperti pengumpulan data dan mengkaji data atau informasi tersebut.

Perencanaan program humas RA Izharul Ulum langsung dijalankan dan dipimpin oleh Kepala Sekolah, peran kepala RA Izharum Ulum sekaligus sebagai humas dan memberikan bimbingan kepada tim humas dalam menyusun rencana dan realisasi program kerja kegiatan-kegiatan humas selama satu tahun ajaran. Rencana kegiatan ini disusun berdasarkan informasi dan data yang didapatkan mengenai apa saja hal-hal yang dapat menunjang peningkatnya mutu pendidikan di RA Izharul Ulum.

Perencanaan program humas yang dicanangkan oleh kepala RA Izharul Ulum kemudian disosialisasikan kepada masyarakat melalui media sosial seperti Facebook, grub WhatsApp, pembagian kalender kegiatan, membagikan brosur, serta dokumentasi yang lainnya. Dengan demikian masyarakat akan lebih tertarik dengan berbagai kegiatan yang dicanangkan oleh RA Izharul Ulum serta berminat mendaftarkan anak-anaknya untuk bersekolah di RA Izharul Ulum.

Penting bagi kepala sekolah untuk berperan aktif terutama menjalankan fungsinya sebagai manajer dan sebagai perantara kepada masyarakat terkait perencanaan program humas. Seorang kepala sekolah harus mampu menjalin hubungan interaksi dengan berbagai tipe masyarakat, gunanya untuk memotivasi masyarakat agar tertarik, kepala sekolah harus terampil dalam mendengar orang lain dan melakukan sosialisasi dengan baik kepada orang lain.

 

b.        Pelaksanaan (Actuiting)

Pelaksanaan manajemen Humas di RA Uswatun Hasanah memerlukan personal yang mampu berkomunikasi dengan baik serta mampu menjalin kerja sama terhadap warga sekolah baik di kalangan internal ataupun di kalangan eksternal guna mencapai tujuan yang diinginkan.[9] Sebagaimana Edward Depari menjelaskan komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan pada penerima pesan. Maksud pesan di sini seperti menyampaikan amanah dengan melalui komunikasi langsung atau bertatap muka sama penerima pesan.[10]

Urgensi ini menuntut bahwa seseorang harus mampu dan memiliki kapabilitas tinggi untuk melaksanakan perencanaan manajemen humas dalam meningkatkan mutu pendidikan di RA Uswatun Hasanah. Pelaksanaan program yang akan dilaksanakan oleh RA Uswatun Hasanah berpatokan kepada tujuan yang ingin dicapai oleh RA Uswatun Hasanah. Dari hasil wawancara oleh Waka Humas RA diambil simpulan bahwa RA Uswatun Hasanah berfokus kepada tujuan humas untuk meningkatkan mutu sekolah melalui program-program yang relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama di masa pandemi saat ini. 

Dengan adanya tujuan yang yang terarah maka dapat dengan mudah untuk mencapai tujuan tersebut, jika perencanaan dan tujuan jelas maka tinggal menekankan pada aspek pelaksanaan program yang merupakan tahap paling penting di RA Uswatun Hasanah, karena tujuan inti dari perencanaan sendiri adalah terlaksanakannya perencanaan tersebut yang telah di bentuk, karena pada tahap inilah sebagai puncak keberhasilan suatu program, salah satunya dengan banyaknya peminat peserta didik yang masuk setiap tahunya karena hasil kerja humas dalam merealisasikan program humasnya.

Pelaksanaan program humas di RA Uswatun Hasanah telah dilaksanakan dengan baik karena sesuai dengan perencanaan program sebelumnya. Pelaksanaan program humas di RA Uswatun Hasanah sebagian telah dilaksanakan pada kondisi normal sebelum pandemi dengan tatap muka. Sedangkan program seperti PPDB dilaksanakan melalui via WA kepada orang tua siswa seperti pembagian brosur dan pertemuan kepada orang tua siswa secara online karena adanya pandemi.

Pelaksanaan program humas oleh RA Uswatun Hasanah menyesuaikan keadaan dan mengedepankan pentingnya protokol kesehatan. Sebagaimana menurut Fahami, adaptasi atau penyesuaian.[11] Contoh penyesuaian pelaksanaan program RA Uswatun Hasanah yakni kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang awalnya tiga bulan sekali di sekolah, mengalami perubahan di masa pandemi dan hanya dilakukan ditempat tinggal peserta didik yang mengadakan kegiatan posyandu anak.

Pelaksanaan program humas di RA Uswatun Hasanah memanfaatkan media digital terutama dalam mengembangkan kurikulum sekolah agar senantiasa terjaga dengan baik. Guru dan siswa yang dibantu oleh orang tua dirumah, memanfaatkan aplikasi Zoom dan Whats App (WA) sebagai tempat koordinasi utama dalam menjalankan berbagai program humas di sekolah di masa pandemi secara virtual. Sebagaimana menurut buku pengantar ilmu komunikasi, media merupakan alat atau saran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.[12]

Program pelaksanaan kegiatan humas yang lainnya adalah pengembangan fasilitas sarana pendukung, dalam 3 tahun terakhir sudah ada beberapa fasilitas yang mulai dibenahi seperti perbaikan tempat bermain (AFE Luar), pengadaan media smart TV yang digunakan dalam upaya dukungan saat pembelajaran dikelas, serta kelengkapan pencegahan penyebaran covid-19 dengan pengadaan alat-alat yang akan digunakan saat pembelajaran tatap muka seperti termoghan, hand sanitiser, desinfektan, masker, face sheel, tempat cuci tangan serta sabun anti septik.

RA Uswatun Hasanah senantiasa berkoordinasi dengan pihak-pihak tertentu baik pihak internal dan eksternal. RA Uswatun Hasanah juga senantiasa melibatkan orang tua siswa dalam melaksanakan program humas di RA Uswatun Hasanah dan memperoleh dukungan dan antusias yang baik dari masyarakat. Hal inilah yang membuat RA Uswatun Hasanah semakin dikenal di masyarakat dan menjadi rekomendasi bagi orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di RA Uswatun Hasanah karena kualitas yang dimiliki RA ini sangat mumpuni.

Kunci kesuksesan pelaksanaan manajemen humas di RA Uswatun Hasanah antara lain yaitu 1). Pelaksanaan program humas dilakukan sesuai program humas yang telah direncanakan oleh tim kehumasan 2). Pelaksanaan program humas dilakukan sesuai dengan waktu kerja humas yang telah dibentuk. 3). Meskipun pada saat keadaan darurat kesehatan humas masih bisa melaksanakan beberapa kegiatan yang menunjang terhadap peningkatan mutu pendidikan 4). Untuk memaksimalkan program kehumasan dalam membangun mutu pendidikan, tidak lepas dari keberhasilan komunikasi dan kerjasama yang solid sehingga proses dalam pelaksaanannya bisa berjalan dengan baik.

Lain halnya lagi bagi RA Sejahtera dalam pelaksanaanya, manajemen humas di RA Sejahtera sudah dilakukan sesuai dengan tujuan[13] lembaga mereka yaitu menjadikan siswa sebagai aset dan output yang berbobot serta berkualitas, dalam persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan.

Tujuan dari humas mereka cukup jelas ingin menjadikan siswa nya mempunyai kualitas saat akan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Perencanaan humas yang telah dirancang dan disepakati bersama tentunya untuk menunjang tujuan sekolah yang mengacu pada visi dan misi RA. Dalam mewujudukan cita-cita tersebut Waka Humas juga memiliki tanggung jawab untuk merealisasikannya. Hal pertama yang dilaksanakan yakni memilih rekan kerja untuk melaksanakan program, Kedua melakukan musyawarah dan memutuskan tindakan, ketiga melaksanakan program yang telah disepakati berbagai pihak.

Pelaksanaan program humas di RA Sejahtera tergolong baik karena program kegiatan yang dilaksanakan pada saat kondisi sebelum covid-19 yang sudah disusun secara teratur guna mencapai tujuan yang diinginkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di RA Sejahtera. Selain itu, pelaksanaan program humas mengacu kepada kepentingan umum karena program humas harus disetujui dan diterima secara terbuka oleh semua pihak. Alasannya dikarenakan lembaga dan masyarakat saling memerlukan dan erat kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan SDM yang berkualitas.[14]

Namun berbeda pada masa pandemi sekarang, kegiatan serupa hampir 60% tidak bisa dilaksanakan karena berbenturan dengan adanya aturan protokol kesehatan. Tetapi pihak humas di RA Sejahtera mengupayakan komunikasi dan kerjasama yang dijalin dalam rangka pertemuan dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksaaannya pada masa pandemi.

RA Sejahtera senantiasa berperan untuk memaksimalkan program yang sudah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik yaitu melalui peran komunikasi kepada ketua yayasan, orang tua dan stakeholder yang terkait terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan di RA Sejahtera. Hal ini tidak lepas dari peran humas sebagai media penghubung komunikasi kepada berbagai pihak untuk membantu pelaksanaan program yang telah disusun dan dilaksanakan dengan baik melalui keterlibatan yang solid antara kemenag, yayasan, pihak sekolah, siswa dan orang tua.

Hampir keseluruhan rencana kegiatan program kerja hubugan masyarakat di RA Izharul Ulum ini dapat terlaksana dengan baik. Beberapa kegiatan tersebut di antaranya seperti yang telah disebutkan sebelumnya yakni penerimaan peserta didik baru, eskul tambahan berupa tahfiz anak, pemeliharaan dan pemberdayaan grup Facebook dan Whatsapp untuk rapat, kerja sama dengan berbagai pihak seperti masyarakat, orang tua murid, aparat desa, kemenag kab.banjar dan lain sebagainya.

Keberhasilan pelaksanaan program humas oleh RA Izharul Ulum tidak lepas dari peran kepala RA sekaligus humas RA Izharul Ulum untuk memberikan pengarahan, bimbingan, dan memberikan tugas kepada masing-masing anggota yang bersangkutan untuk melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun dan dibagi kewenangannya pada tahap sebelumnya dengan baik dan struktur yang jelas serta detail. Sebagaimana menurut Rivai dan Mulyadi peran dari kepala sekolah merujuk kepada kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara suka rela. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.[15]

Selain itu, keberhasilan pelaksanaan program humas juga dipengaruhi oleh komunikasi dan kerja sama yang dilakukan oleh humas RA Izharul Ulum kepada masyarakat dengan koordinasi yang solid kepada Kepala desa setempat, RT dan RW serta masyarakat. Hal ini membantu tercapainya visi dan misi RA dengan mudah dan memberikan timbal balik positif kepada masyarakat terhadap kegiatan humas yang dilaksanakan oleh sekolah. keberhasilan ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di RA Izharul Ulum karena sekolah ini mampu menjawab semua tantangan serta kebutuhan masyarakat dengan baik.[16]

Penting bagi kepala sekolah dan bidang humas RA Izharul Ulum untuk menguasai keterampilan komunikasi yang baik untuk sharing gagasan, dan mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain itu, masyarakat akan merasa senang jika diberi kesempatan untuk bersinergi melalui kerja sama secara efektif dengan komando yang jelas dari pihak sekolah. James AF Stoner oleh Amin Wijaya menguatkan jika komunikasi mampu menyampaikan hasrat perencanaan, organisir, serta mengendalikan orang lain agar mau melaksanakan tugas yang diamanahkan.[17]

 

c.         Pengawasan (Controling)

Pengawasan atau supervisi merupakan kegiatan pengarahan, instruksi dan pembinaan terhadap kinerja bawahan agar menjalankan tugasnya berdasarkan dengan instruksi awal. Pengarahan dilakukan agar kegiatan kehumasan terlaksana berdasarkan alur yang telah ditetapkan. Dengan demikian, akan terhindar dari penyimpangan pelaksanaan tugas yang menimbulkan pemborosan secara materi maupun imateri. Pengarahan biasanya dilakukan oleh pemimpin tertinggi yang ada pada lembaga pendidikan yaitu kepala sekolah wakil kepala bagian humas dan kemudian kepada seluruh komponen masyarakat internal yang ada pada lembaga pendidikan tersebut.

Pengawasan terkait erat dengan upaya mengendalikan, membina dan meluruskan sebagai upaya pencapaian tujuan dan peningkatan kualitas pendidikan. Dalam pengawasan dilakukan penyesuaian agar tetap pada jalurnya yakni sesuai dengan rencana.[18]

Pengawasan yang dilaksanakan RA Uswatun Hasanah baik pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Sebagai mana menurut Simbolan pengawasan langsung adalah apabila aparat pengawasan/pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan langsung pada tempat pelaksanaan pekerjaan, baik dengan sistem inspektif, verifikatif, maupun dengan sistem investigatif. Metode ini dimasudkan agar segera dapat dilakukan tindakan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan sistem pengawasan langsung oleh atasannya disebut built in control. Sedangkan pengawasan tidak langsung pengawasan Tidak Langsung adalah apabila aparat pengawasan/pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan hanya melalui laporan-laporan yang masuk kepadanya. Laporan-laporan tersebut dapat berupa uraian kata-kata deretan angka-angka atau statistik yang berisi gambaran atas hasil kemajuan yang telah tercapai sesuai dengan pengeluaran biaya/ anggaran yang telah direncanakan.[19]

Pengawasan langsung biasanya dilaksanakan oleh Kepala RA Uswatun Hasanah dengan memonitor ke lapangan dan melihat kondisi guru dan siswa secara langsung. Apabila ada kendala dalam pelaksanaannya akan dikomunikasikan kembali kepada pihak-pihak yang terkait sehingga target tujuan dari pelaksanaan itu bisa berjalan dengan baik. Pengawasan yang dilakukan secara langsung adalah dengan cara mengobservasi kelapangan saat kegiatan berlangsung, sedangkan pengawasan tidak langsung dengan meminta hasil laporan hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan. Di masa pandemi saat ini, pengawasan hanya dapat dilaksanakan secara tidak langsung melalui laporan hasil kegiatan dan kemudian ditindak lanjuti.

Sedangkan pada proses pengawasan di RA Sejahtera terhadap pelaksaan kegiatan sekolah yang sudah dilaksanakan oleh bidang kehumasan dilakukan secara langsung atau melihat kelapangan saat kegiatan pelaksanaan sedang berlangsung.[20] Pengawasan ini dimonitori oleh kepala RA Sejahtera bersama dengan Waka Humas RA Sejahtera mengatasi sedini mungkin hambatan dan kendala. Pengawasan yang baik oleh RA Sejahtera ini mampu meningkatkan efisiensi kegiatan yang memperhatikan berbagai kondisi dan situasi pandemi tanpa mengurangi kualitas dan mutu yang ada di RA Sejahtera. RA Sejahtera mampu menjalankan sistem pengawasannya dengan baik karena pihak sekolah dan masyarakat bersama-sama saling mendukung dan menjaga satu sama lain serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap mutu pendidikan di RA Sejahtera.

Lain halnya pada pengawasan kegiatan humas di RA Izharul Ulum sendiri dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, seperti rapat bulanan dan rapat awal tahun. Dalam kegiatan rapat tersebut, selain diadakan penyusunan rencana kegiatan, juga dilaksanakan evaluasi mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Melalui pengontrolan ini, apabila akan dilaksanakan kegiatan yang sama, hambatan yang terjadi sebelumnya dapat dihindari.

Keefektifan rapat yang dilaksanakan oleh kepala RA Izharul Ulum bersama guru dan masyarakat ini dapat menjadi wadah untuk mengemukakan berbagai saran dan masukan serta ide yang membangun guna memperbaiki dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan. Dengan adanya rapat evaluasi secara rutin tersebut, maka kegiatan pengawasan di RA Izharul Ulum sangatlah baik karena banyaknya pihak yang mendukung dan membantu pihak RA untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas mutu pendidikan di RA Izharul Ulum.

Hal ini sejalan dengan Rumanti dalam bukunya Dasar-Dasar Public Realtion, ia menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan agar kegiatan kehumasan terlaksana berdasarkan alur yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan terhindar dari penyimpangan pelaksanaan tugas yang menimbulkan pemborosan secara materi maupun imateri. Pengawasan biasanya dilakukan oleh pemimpin tertinggi yang ada pada lembaga pendidikan, seperti kepala sekolah kepada kepala bagian humas dan kemudian kepada seluruh komponen humas yang ada pada lembaga pendidikan tersebut.[21]

Rumanti menambahkan penjelasannya kembali, bahwa fungsi   pengawasan yaitu sebagai upaya penyesuaian antara rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan atau realitas hasil yang benar-benar tercapai. Untuk mengetahui hasil capaian apakah benar-benar telah sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka diperlukan informasi tentang tingkat pencapaian hasil. Informasi tersebut dapat diproleh melalui komunikasi dengan bawahan, khususnya dari laporan-laporan dari setiap unit-unit  kerja  ataupun  dengan  melakukan  observasi  berkala  secara langsung dan mendadak. Apabila hasil tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan, pimpinan dapat menggali informasi tentang masalah- masalah yang dihadapi. Dengan demikian tindakan perbaikan dapat disesuaikan dengan sumber masalah. Di samping itu, untuk menghindari kesalahpahaman  tentang  fungsi  pengawasan  antara  pengawas  dengan obyek pengawasan, maka perlu dipelihara jalur komunikasi yang efektif, proporsional,  obyektif,  bebas  dari  prasangka  buruk,  berdayaguna,  dan berhasil guna.

 

d.        Evaluasi

Pelaksanaan Evaluasi di RA Uswatun Hasanah tidak lepas dari koordinasi dan arahan langsung dari kepala RA Uswatun Hasanah. Setiap tahun evaluasi ini dilaksanakan dua kali dengan melibatkan berbagai pihak seperti guru dan orang tua. Pelaksanaan evaluasi di RA Uswatun Hasanah sudah baik karena seluruh pihak RA Uswatun Hasanah bekerja keras dan mengevaluasi program secara menyeluruh disertai dengan tindak lanjut yang sifatnya membangun. Evaluasi dipimpin langsung oleh kepala RA. Evaluasi dilaksanakan secara terstruktur serta berkesinambungan.

Kunci keberhasilan evaluasi dan tindak lanjut yang dilakukan oleh RA Uswatun Hasanah yakni, 1) evaluasi dilakukan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan evaluasi, melalui rapat bersama yang dilakukan setiap dua kali dalam satu tahun, 2) evaluasi yang dilakukan bersifat monitoring dari kepala RA kepada warga internal sekolah khususnya bidang kehumasan yang telah ditunjuk dalam melaksanakan program kehumasan, 3) setelah melakukan evaluasi membuat laporan hasil evaluasi, 4) laporan evaluasi digunakan untuk landasan penyusunan perencanaan selanjutnya.

Usaha RA Sejahtera dalam meningkatkan mutu yakni memberikan penilaian kepada kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh bidan kehumasan sehingga mampu melihat berhasil tidaknya kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi yang dilakukan di RA Sejahtera terkait manajemen humas dalam peningkatkan mutu pendidikan mengikut sertakan setiap warga sekolah didalamnya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. 

Evaluasi yang dilakukan langsung di bawah pengawasan kepala sekolah RA Sejahtera, karena beliau berperan dalam memonitoring setiap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang kehumasan di RA Sejahtera. Kepala RA Sejahtera dalam mengevaluasi menggunakan supervisi secara langsung, apabila ada kekurangan maka kepala RA Sejahtera  langsung mengarahkannya.

Evaluasi dan tindak lanjut yang dilakukan oleh Kepala RA sejahtera berupa pembinaan dilakukan oleh kepala RA terhadap kegiatan sekolah yang sudah program kegiatan oleh kehumasan. Evaluasi ini dibuat dalam bentuk laporan kegiatan untuk dijadikan sandaran dan evaluasi pada kegiatan tahun depan.

Pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut program humas RA Sejahtera sangatlah baik, karena; 1) evaluasi dilakukan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan evaluasi, melalui rapat bersama yang dilakukan setiap 1 kali dalam setahun, 2) evaluasi yang dilakukan bersifat pengawasan dari kepala RA kepada warga internal sekolah khususnya bidang kehumasan yang telah diberi amanah dalam membuat, melaksanakan program kehumasan, 3) membuat laporan mengenai program kegiatan yang sudah dilaksanakan, 4) laporan evaluasi tersebut digunakan sebagai acuan penyusunan perencanaan tahun kedepannya.

Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. Evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambil keputusan.[22]

Evaluasi manajemen hubungan masyarakat sebenarnya merupakan bagian dari pengontrolan dalam fungsi manajemen humas itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan bahwa evaluasi kegiatan humas di RA Izharul Ulum sendiri dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, seperti rapat bulanan dan rapat awal tahun. Dalam kegiatan rapat tersebut, selain diadakan penyusunan rencana kegiatan, juga dilaksanakan evaluasi mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Pelaksanaan evaluasi di RA Izharul Ulum sangat baik dan teratur karena evaluasi dilaksanakan secara menyeluruh dan rutin setiap bulannya dengan koordinasi yang jelas dari kepala RA Izharul Ulum kepada waka humas dan berlanjut kepada pihak sekolah yang lainnya. Pelaksanaan Evaluasi ini kemudian ditindaklanjuti secara kondisional dan bersifat membangun.

Dari pengevaluasian yang dilakukan oleh Humas RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera dan RA Izharulu Ulum sejalan dengan penjelasan Ardoyo. Ia menjelaskan, bahwa evaluasi mampu melihat berhasil dan tidaknya suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat melihat dan mengontrol apakah kegiatan tersebut sudah terlaksana atau belum. Evaluasi juga diharuskan mengikut sertakan setiap unsur yang terlibat di dalamnya.

 

SIMPULAN

Manajemen hubungan masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan pada Humas RA Uswatun Hasanah, Humas RA Sejahtera, dan Humas RA Izharul Ulum di Kabupaten Banjar tergambar dalam uraian berikut:

 

1.    Perencanaan Manajemen Humas dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan

Perencanaan Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum disusun oleh waka Humas dengan berkordinasi kepada pimpinan lembaga, tenaga pendidik dan orang tua peserta didik. Rencana humas RA disusun untuk satu tahun pelajaran yang terbagi dalam dua semester. Rencana disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan dan ketersediaan dana dan sumber daya manusia. Perencanaan  humas selama satu tahun sedikit berbeda antara RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum. Adapun pada umumnya rencana humas terdiri dari menjalin hubungan sekolah dengan warga internal dan eksternal, menjalin hubungan dengan instansi pemerintah, menjalin kerjasama dalam program kelengkapan pendukung sarana prasana. Adapun pada masa Pandemi Covid-19, seperti menjalin hubungan sekolah dengan warga internal, menjalin hubungan sekolah dengan warga eksternal.

 

2.    Pelaksanaan Manajemen Humas dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan

Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum telah melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tempat dan waktu yang ada. Dalam pelaksanaannya, Humas RA Uswatun Hasanah, Humas RA Sejahtera, dan Humas RA Izharul Ulum sama-sama melibatkan personal yang dianggap bisa berkomunikasi dengan baik dan juga menjalin kerja sama terhadap warga sekolah, baik dikalangan internal ataupun dikalangan eksternal. Target dan tujuannya ialah meningkatnya mutu di dalam menjalankan atau memanajemen kependidikan yang ada.

 

3.    Pengawasan Manajemen Humas dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan

Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum telah diawasi semua kegiatannya. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan juga orang-orang yang terlibat di dalam merumuskan kegiatan sebelumnya. Waktu pengawasan di saat melaksanakannya kegiatan-kegiatan yang ada. Pengawasan dilakukan dengan cara menyesuaikan antara rencana yang ada dengan kegiatan yang dilaksanakan. Target dan tujuannya ialah sesuainya kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana awal.

 

4.    Evaluasi Manajemen Humas dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan

Humas di RA Uswatun Hasanah, RA Sejahtera, dan  RA Izharul Ulum telah mengevaluasi semua kegiatannya. Evaluasi dilakukan dengan cara mencermati tahapan-tahapan dari semua kegiatan yang dilaksanakan. Pengevaluasian dilakukan secara bersama-sama dengan orang-orang terkait, seperti pimpinan lemabag, tenaga pendidik, dan juga orang tua peserta didik. Waktu pengevaluasiannya disaat terselesaikannya kegiatan-kegiatan yang ada.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktek & Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

 

Muhammad Mustari, Manajemen Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,2010

 

 

Muhanifah, Manajemen Pendidikan dan Implementasinya, Kediri : STAIN Press, 2009

 

 

Mustofa Fahami, Penyesuaian Diri Lapangan Implementasi dari Penyesuaian Diri, Jakarta: N.V Bulan Bintang, 1983

 

 

Bambang Siswanto, Humas teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 1992

 

Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi , Jakarta: Rajawali Pers, 2009

 

 

Maringan Masry Simbolon, Dasar –Dasar Administrasi dan Manajemen , Jakarta: Ghalia Indonesia : 2004

 

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, Suatu Studi Komunikologis ,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

 

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi , Jakarta, Raja Grafindo Persada,2005.

 

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta, Rajawali Pres, 2008.

 

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, Yogyakarta, Penerbit TERAS, 2009

 

Undang-Undang Republik Indonesia ,Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, 2003.

 

Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan ,Malang ,UMM Press, 2008.

 

 



[1] Rosady Ruslan,Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2008),h.31

[2] UU RI, Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: 2003), h. 22-23

 

[3] M. Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 145.

 

[4] Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 61

[6] Effendy, Onong Uchjana, Humas Suatu Studi Komunikologis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 23.

[7] Zulkarnaen Nasution, Manajemen Humas,...h. 32.

 

[8] Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, Cet ke XI, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), h. 153.

[9]Muhanifah, Manajemen Pendidikan dan Implementasinya, (Kediri; STAIN Press, 2009), h. 160

 

[10] Onong Uchjana Efendy, M.A. Ilmu Komunikasi dan Praktek (Bandung: Remadja Karya, 1988), h. 11-12

[11] Mustofa Fahami, Penyesuaian Diri Lapangan Implementasi dari Penyesuaian Diri, (Jakarta: N.V Bulan Bintang, 1983), h.14.

 

[12] Menurut Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006), h. 119

 

[13] Ibid, h.160

[14] Bambang Siswanto, Humas teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992),h. 7-8.

 

[15] Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.2

[16] Muhammad Abdul Jawwad, Menjadi …, h. 283

 

[17] Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 107

 

[18] Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan...,h. 14

[19] Maringan Masry Simbolon, Dasar –Dasar Administrasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalia Indonesia : 2004), h. 61

 

[20] Ibid, h. 14

[21]Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Realtion . . . ., h. 79

[22] Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 45